Pages

Rabu, 12 September 2018

Keinginan Untuk S2

Apa yang kamu lakukan setelah lulus S!? Sebagaian orang akan menjawab cari kerja, sebagian lagi akan menjawab membuka usaha sendiri dan sebagian kecil yang lain akan menjawab lanjut kuliah S2. Kenapa disini saya bilang sebagian kecil? Ya karena memang jumlah alumni yang lanjut S2 paling sedikit jika dibandingkan dengan yang mau cari kerja/buka usaha sendiri.

Bagi saya, keinginan S2 sendiri muncul belum lama ini, tepatnya pas semester 6 saya mengikuti program transfer kredit atau lebih populernya student exchange di PSU Thailand. Disana saya ikut belajar di kelas untuk mahasiswa S2, karena kelas S1 menggunakan Bahasa Thailand sebagai bahasa pengantar sedangkan kelas S2 sudah barang tentu haru memakai English. Belajar bersama mahasiswa-mahasiswa S2 tidak serta merta membuat saya ingin melanjutkan S2. Tidak. Bukan ini yang menjadi motivasi saya untuk melanjutkan S2.

Mengikuti program student exchange membuat saya harus beradaptasi dengan teman-teman dari Thai dan negara lain, makanan, culture serta lingkungan belajar. Lingkungan belajar di PSU sangat kondusif berbeda dengan lingkungan belajar di kampus saya. Mahasiswa-mahasiswanyapun sangat semangat belajar. Contohnya saja mereka selalu membuat catatan/ringkasan materi sendiri dengan pulen warna-warna. Jadi catatan mereka menarik untuk dibaca ulang karena tidak monoton. Bahkan saat menjelang UAS atau UTS perpus dipenuhi dengan mahasiswa yang belajar bersama/individu. Contoh lain lagi, jika ada tugas untuk presentasi mereka sudah mempersiapkan power point bahkan sejak beberapa minggu sebelum hari-H. Hal ini sangat berbeda dengan di kampus saya, yang seringnya bikin power point paling cepet H-3, bahkan seringnya H-1 atau H-beberapa jam (wkwk). Ini kalau di kampus saya, apakah kampus-kampus lain di Indo juga seperti ini?

Mahasiswa-mahasiswa S1 di PSU juga sudah sangat familiar dengan research dan international journal. Jadi selama S1 sudah banyak mahasiswa yang memiliki publikasi internasional. Iklim research yang sangat kental ini juga tentunya didukung oleh fasilitas di laboratorium, instrumen-instrumen serta kemampuan dosen yang memadai. Kalau di kampus saya mah, mahasiswa ikut penelitian dosen pas mau tugas akhir aja. Itupun nggak semua dosen punya proyek yang didanai. Makanya di Indo, terutama kampusku ini sangat susah menaikkan jumlah publikasi internasional. Berbeda sama negara-negara lain.

Ada banyak kelebihan dari kampus PSU yang tidak dimiliki di kampus saya, yang membuat saya berpikir “kok kampusku nggak kayak gini sih, kan bagus”. Dari sekelebat pikiran itu jadi mendorong saya ingin melanjutkan S2 di luar negeri dan kembali menjadi dosen di almamater dan menerapkan hal-hal positif untuk bisa membuat almamater saya menjadi lebih baik lagi (waktu itu saya ngomong ini cuma bercandaan sama temen saya, tapi setelah dipikir-pikir lagi kok ini jadi suatu keinginan yang serius ya).

Cerita mahasiswa-mahasiswa Indo yang kuliah master/doktor disana semakin menguatkan keinginan untuk bisa melanjutkan kuliah di luar negeri setelah S1. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya sendiri, menjadi penyemangat ketika sedang lelah berusaha untuk melanjutkan studi di luar negeri. Semoga keinginan ini bisa segera terwujud, dan semoga ini adalah jalan yang Allag ridhoi. Aamiin

2 komentar: